Djati, Prasetyani Hadi (2022) Tourism storytelling, Village tourism, Marketing tourism, Digital storytelling. In: Digital Public Relations. Rumah Media.
|
Text (Tourism storytelling, Village tourism, Marketing tourism, Digital storytelling)
ARTIKEL RUMAH MEDIA TERBARU.pdf Download (281kB) | Preview |
Abstract
Desa wisata saat ini dianggap memiliki potensi besar dalam membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia; salah satunya dikarenakan kemampuannya mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja melalui multiplier effect-nya pada sektor-sektor lain yang terkait seperti misalnya even wisata, produk kreatif, homestay, transportasi, kuliner, penyewaan tempat atau alat, guide tour, fasilitator atau pendamping workshop dan lain sebagainya. Upaya pengintegrasian sektor Pariwisata dan sektor ekonomi lain berbasis potensi Desa tersebut senada dengan perubahan tren pariwisata yang dideskripsikan dalam Buku Panduan Desa Wisata, bahwa saat ini tren pariwisata nasional bergerak dengan berorientasi pada Village Tourism. Eksplorasi historiografi dan dinamika desa menjadi tantangan signifikan untuk mencari potensi atau celah ekonomi baru yang sekaligus menjadi modal Desa Wisata untuk memproduksi identitasnya. Isu konservasi kultural, untuk kemudian menjadi paket paling popular dan seksi dalam merancang identitas wisata yang sekaligus merupakan strategi branding Desa Wisata dalam sistem kompetisi pemasaran wisata yang relatif tinggi. Isu konservasi dalam pengembangan identitas dan sekaligus sebagai strategi branding Desa Wisata, di sisi lain, dalam perspektif struggle of hegemony, untuk kemudian menjadi angin segar dimana budaya lokal dieksplorasi, dipopulerkan kembali dalam baju pariwisata dan kemudian dipublikasikan secara luas dengan dukungan teknologi digital sehingga mampu menjangkau pasar di seluruh belahan dunia dengan lebih cepat dan murah. “Journey into Mongolia” yang dipublikasikan melalui channel MrBrynnorth seolah mengajak kita untuk menginterpretasikan kembali persepsi kita tentang Mongolia. Melalui digital storytelling tersebut, narasi visual yang terbangun berpartisipasi dalam membalikkan perspektif “negatif” tentang Mongolia yang dianggap bar-bar, nomaden, tidak beradab; dengan memberi komparasi atau nilai-nilai pembanding lainnya yang dinilai lebih positif namun juga relatif faktual
Item Type: | Book Section |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tourism storytelling, Village tourism, Marketing tourism, Digital storytelling |
Subjects: | Komunikasi |
Divisions: | Public Relations |
Depositing User: | Mrs Lu'lu' Atuzzahroh |
Date Deposited: | 09 Apr 2023 12:11 |
Last Modified: | 09 Apr 2023 12:18 |
URI: | http://repository.stikomyogyakarta.ac.id/id/eprint/346 |
Actions (login required)
View Item |