Gaya Komunikasi Model Humor Presenter Yanti Lemoe Pada Program Acara Langenswara Di Jogja TV

Berlyan Sufia Zeni, 21055514 (2025) Gaya Komunikasi Model Humor Presenter Yanti Lemoe Pada Program Acara Langenswara Di Jogja TV. Other thesis, Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Yogyakarta.

Text Berlyan Sufia Zeni_21055514.pdf Download (905kB)

Abstract

Industri media penyiaran di DIY juga mengalami persaingan yang cukup ketat di antara stasiun televisi lokal. Stasiun televisi swasta lokal dituntut untuk tetap bertahan di tengah derasnya arus konvergensi media. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gaya komunikasi model humor presenter yanti lemoe pada program acara langenswara di Jogja TV dengan mengawinkan 2 teori yaitu : teori gaya komunikasi Stewart L Tubbs dan Teori Gaya Humor Rod Martin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 4 model kombinasi gaya komunikasi dengan gaya humor presenter Yanti yaitu : (1) Model Kombinasi The Equlitarian Style dengan Affiliative Humor, presenter berhasil menggabungkan dialog equlitarian yang memberi kebebasan narasumber berbicara secara setara dengan humor afiliasi yang bersifat inklusif dan hangat. Kombinasi ini menciptakan suasana interaktif, nyaman, dan menyenangkan, tanpa menurunkan posisi siapa pun (2) Model Kombinasi The Relinguishing Style dengan Affiliative Humor, presenter memberikan ruang bagi narasumber untuk menonjol dengan cara memperkenalkan beliau secara positif dan simpatik, bukan dengan menunjukkan dominasi serta dengan sentuhan humor ringan tetapi juga sebagai bentuk penghormatan dan penghangat suasana. (3) Model Kombinasi The Dynamic Style dengan Affiliative Humor, Perpaduan kedua gaya komunikasi ini memperlihatkan kemampuan presenter dalam menciptakan suasana dialog yang dinamis, hangat, dan tetap komunikatif, serta memperkuat keterlibatan audiens secara emosional (4) Model Kombinasi The Dynamic Style dengan Self-Defeating Humor, Perpaduan antara gaya komunikasi yang energetik dan humor yang bersifat merendahkan diri ini menunjukkan kecerdasan komunikasi interpersonal yang tinggi, yang memungkinkan terciptanya suasana akrab tanpa mengurangi kontrol atas dinamika acara. Dan ditemukan 2 model yang tidak signifikan yaitu model kombinasi the equlitarian style dengan self-defeating humor, model kombinasi the relinguishing style dengan self-defeating humor dikarenakan gaya humor equlitarian berfokus pada komunikasi dua arah dan saling menghargai, sedangkan self-defeating humor sering kali digunakan secara sepihak dan tidak mendorong dialog, kombinasi keduanya dalam satu interaksi tidak umum ditemukan. Begitupun juga the relinguishing style dengan self-defeating humor.

Actions (login required)

View Item